Kendari, Berikabar.id – otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Bank Indonesia (BI) perwakilan Sultra menggelar seminar edukasi keuangan di salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (4/8/2022).
Dalam seminar tersebut, Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya mengatakan bahwa peran digitalisasi sangat penting dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan.
“Digitalisasi merupakan solusi untuk memperluas inklusi keuangan pada masyarakat,” katanya.
Lanjutnya, digitalisasi keuangan sebagai akselari inklusi keuangan untuk merealisasikan inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024 sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 Tahun 2020 tentang strategi nasional keuangan inklusif (SNKI).
“Layanan jasa keuangan digital memiliki struktur perusahaan ramping dan model bisnis yang memungkinkan untuk memberi pinjaman dalam jumlah kecil. Oleh karena itu bisa menjangkau segmen yang sebelumnya tidak tersentuh layanan konvensiona,” ujar Arjaya.
Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya mengatakan, berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLKI) ke-tiga yang dilakukan OJK pada 2019 di Sultra menunjukkan, Indeks Literasi Keuangan (ILK) sebesar 36,75 persen dan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) mencapai 75,07 persen.
“Hingga saat ini BI Sultra secara intensif melakukan elektronifikasi transaksi dan meningkatkan edukasi di masyarakat agar bisa mencapai target inklusi dan literasi keuangan di 2024. Salah satunya dengan sosialisasi penggunaan QRIS bagi UMKM,” kata Doni.
Dimana, di Sultra pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai 42.077.
Ia berharap melalui seminar yang digelar hari itu bisa memberikan pemahaman yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bisa mendukung digitalisasi.
Harlina