Kendari, Berikabar.id – Guna mendukung sistem pembayaran non tunai, kini Pemerintah Kota Kendari memiliki Pasar Tani dengan sistem pembayaran secara digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Dalam.pembayaran non tunai ini, Pemkot bekerja sama dengan Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menuturkan bahwa sebenarnya kehadiran Pasar Tani sudah ada sejak 2019 lalu, namun berpindah-pindah dan sistem pembayarannya pun tidak dilakukan secara digital.
“Kita bersyukur didukung Bank Indonesia untuk pembayarannya sudah tidak lagi tunai, sudah pakai QRIS, ini akan sangat memudahkan petani kita karena lebih pasti, lebih aman dengan transaksi digital,” katanya, Kamis (4/8/2022).
Sebagai pemimpin, ia menyadari bahwa pemerintah memiliki peranan penting untuk membantu para petani untuk mengembangkan usahanya. Ia pun berharap dengan adanya sistem pembayaran yang baru itu bisa membuat para petani segera beradaptasi.
“Dengan QRIS ini mari kita membiasakan diri. Tidak perlu memegang uang tunai, tidak perlu lagi menyiapkan uang pengembalian. Kita tidak bisa menghindari tren perubahan bahwa ke depan mau tidak mau tidak akan lama lagi transaksi digital ini akan menjadi kebiasaan,” tandasnya.
Sementara itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Kantor Pusat Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan peluncuran pasar siap QRIS merupakan kerja sama antara BI dan Kementerian Perdagangan
“Pasar Tani ini sangat inovatif karena dapat menjembatani antara konsumen dan kelompok tani,” katanya.
Dikatakannya bahwa QRIS telah tersebar di 34 provinsi dan 480 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dengan jumlah merchant lebih dari 20 juta merchant dimana 90 persen merupakan pelaku UMKM.
“Saat ini pengguna QRIS mencapai 20 juta merchant dari jumlah itu sebanyak 90 ribu merchant dari Sultra dengan penggunanya baru 42 ribu,” bebernya.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya agar masyarakat bisa beradaptasi dengan teknologi digital termasuk dari sisi transaksi pembayaran.
“Pasar Tani sebetulnya ada di seluruh Indonesia. Melalui ini kita menaikan kelas Pasar Tani yang sudah ada baik dari sisi penjual maupun dari sisi pembeli, bagaimana penjual bisa masuk ke ekositem digital,” pungkasnya.
Harlina