Waspada! Calon Investor dan Investor Diincar Penipu

oleh -165 Dilihat

Jakarta, Berikabar.id Jumlah investor saham di masa pandemi tumbuh signifikan.l, hal tersebut berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru dimana jumlah investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) per 19 November 2020 sudah mencapai 1.503.682 dan khusus pada masa pandemi Covid-19 terjadi penambahan 417.366 Single Investor Identification (SID) atau naik sebesar 28 persen sepanjang 2020.

Head of Marketing PT Indo Premier Sekuritas, Paramita Sari mengungkapkan bahwa dengan tingginya minat investor tersebut dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan.

kpu

“Modus penipuan yang mengincar investor saham semakin canggih dan beragam dengan sasaran investor-investor baru di daerah. Ada berbagai modus penipuan yang menargetkan para investor saham,” ungkapnya melalui rilis yang diterima berikabar.id, Jumat (11/12/2020).

Dijelaskannya, sasaran utama para penipu adalah membobol akun para investor, lalu mengincar username, password dan secure PIN yang sifatnya pribadi atau personal. Penipu biasanya menghubungi korban dengan mengaku sebagai karyawan resmi Indo Premier atau IPOT yang meminta username, password, secure PIN, dan data pribadi penting lainnya, padahal data-data ini sifatnya pribadi dan tidak boleh diketahui pihak lain. “Indo Premier tidak pernah meminta username, password dan secure PIN karena ini sifatnya pribadi,” tegasnya.

Modus penipuan pun memiliki wajah baru dimana penipu menduplikasi akun-akun resmi Instagram (IG) sekuritas yang sudah centang biru dengan akun-akun palsu yang secara tampilan dan isi sama persis.

“Mereka awalnya mem-follow akun-akun yang baru bergabung. Jadi jangan heran, begitu join dengan akun resmi @indopremier akan langsung difollow oleh berjibun akun-akun fake ini,” tandasnya.

Dikatakannya, modus yang digunakan yakni penipu dengan akun IG palsu mengincar korban dengan men-DM sobat IPOT yang baru follow @indopremier. Penipu bertindak seolah-olah ingin memberikan bantuan atau pertolongan. Penipu beraksi dengan meminta data-data pribadi, mulai nomor telepon, hingga meminta foto ATM yang ujung-ujungnya juga melakukan penipuan dengan meminta korban mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu.

BACA JUGA :  Ditinggal ke Rumah Kerabat, Rumah Milik Petani di Kolut Ludes Terbakar

Ia mengimbau para investor dan calon investor di IPOT untuk semakin waspada dengan berbagai modus penipu di tengah pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang menghalalkan berbagai cara untuk menipu. Apalagi, saat ini penipu telah menyasar para korban di daerah.

“Kalau selama ini korban lebih banyak yang ada di kota-kota besar, saat ini penipu mengincar investor dan calon investor yang ada di daerah seiring dengan tumbuhnya investor-investor pemula di daerah. Oleh sebab itu, edukasi terkait ancaman nyata para penipu ini perlu digencarkan untuk diketahui secara luas oleh investor dan calon investor biar tidak ada korban-korban baru,” pungkasnya.

Isa