Kendari, Berikabar.id –Bupati Muna, Rusman Emba, angkat bicara soal teguran Mendagri, Tito Karnavian, terhadap sejumlah Kepala Daerah yang dianggap ikut andil memancing kerumunan massa di momen pelaksanaan Pilkada serentak 2020.
Kepada awak media, Rusman Emba, mengklarifikasi lebih spesifik terkait teguran saat melaksanakan kegiatan jalan kaki bersama di tanggal 13 Agustus lalu, yang juga mendapat teguran Mendagri.
Rusman tak menampik bahwa kegiatan tersebut beresiko dilaksanakan di masa pandemi saat ini. Ia juga secara pribadi mengakui euforia massa tak terbendung terlebih saat dirinya mendapatkan rekomendasi sejumlah Parpol untuk kembali maju sebagai Bupati Muna.
“Kejadian itu usai saya mendapatkan rekomendasi dari sejumlah Parpol, saya dijemput di pelabuhan. Saya akui itu sebagai apresiasi masyarakat, penjemputan itu di luar dugaan saya,” kata Rusman kepada awak media di Kendari, Selasa (8/9/2020).
Rusman kembali menegaskan, ia selalu mengimbau agar masyarakat, khususnya masyarakat Muna yang berada di bawah kepemimpinannya, selalu mematuhi protokol mitigsi covid-19 dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan menjaga kebersihan diri dengan cuci tangan menggunakan sabun sesering mungkin.
“Penekanan saya kepada warga agar selalu mematuhi protokol covid-19. Hanya saja saat itu memang untuk menjaga jarak susah dilakukan karena banyaknya warga,” ujarnya.
Rusman secara pribadi mengapresiasi teguran Mendagri dan berkomitmen tak mengulangi insiden yang memicu kerumunan massa, terutama di momen Pilkada. Sehingga ia menjamin di tahapan Pilkada selanjutnya, hal tersebut tak akan terulang lagi.
“Kami patuhi aturan Pemerintah pusat. Saat pendaftaran kemarin tidak ada kerumunan. Kita patuh dengan protokol covid-19. Tak ada deklarasi yang memancing kerumunan massa,” pungkasnya.
Penulis: ILMI