PT Vale Umumkan Laba Bersih Triwulan Pertama 2023

oleh -99 Dilihat

Jakarta, Berikabar. co – PT Vale Indonesia Tbk (“PT Vale” atau “Perseroan”, IDX Ticker: INCO) dan entitas anaknya (bersama-sama “Grup”) hari ini mengumumkan capaian kinerja keuangan yang tidak diaudit untuk triwulan pertama tahun 2023 (“1T23”). Seperti yang telah diumumkan minggu lalu,

produksi nikel dalam matte Perseroan pada 1T23 adalah 21 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu seiring dengan telah diselesaikannya pembangunan kembali Furnace 4 tahun lalu.

“Pada 1T23, harga nikel berada pada level yang menguntungkan dan mendorong Perseroan untuk membukukan laba bersih yang kuat, sebesar AS$98,1 juta, meningkat 207% dibandingkan dengan laba bersih triwulan sebelumnya. Kami juga diuntungkan dengan turunnya harga komoditas energi, namun hal itu tidak menyurutkan tekad kami untuk terus melakukan perbaikan di segala aspek bisnis,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur Perseroan.

Lanjutnya, harga realisasi rata-rata grup pada 1T23 18 persen lebih tinggi dibandingkan dengan harga triwulan terakhir, yang mendorong pendapatan 19 persen lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan terakhir. Beban Pokok Pendapatan Grup turun 9 persen dari AS$251,2 juta pada 4T22 menjadi AS$228,2 juta pada 1T23. Selain kontribusi positif dari harga komoditas yang lebih rendah, penurunan biaya juga didorong oleh disiplin yang kuat dalam hal pengelolaan biaya dan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan produktivitas pada proses bisnis kami.

Konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel serta batubara PT Vale yakni 1T23, 4T22, 1T22
Volume HSFO (barel)
557.543
587.057
221.779
Harga rata-rata HSFO per barel
AS$77,44
AS$82,04
AS$73,06
Volume diesel (kilo liter)
15.241
13.449
14.787
Harga rata-rata diesel per liter
AS$1,02
AS$1,01
AS$0,67
Volume batubara (t)
50.923
41.936
91.793
Harga rata-rata batubara per t (*)
AS$466,22 AS$491,71 AS$258,97

BACA JUGA :  Meriahkan Career Expo, Stand PT Vale Diminati Pencari Kerja

(*) Harga batubara disajikan dalam basis DMT (Dry Metric Ton) dan CFR (Cost & Freight).

Tabel di atas tidak hanya menunjukkan harga HSFO dan batubara yang lebih rendah pada 1T23 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, akan tetapi juga mencerminkan peningkatan efisiensi operasional yang telah dilakukan. Sejak September 2022, sebagai langkah antisipasi terhadap kenaikan harga batubara yang signifikan di tahun 2022, Perseroan tetap menggunakan HSFO
sebagai sumber energi utama untuk burner pada 1T23.

Vale membukukan EBITDA sebesar AS$173,58 juta dan mengeluarkan sekitar AS$58,2 juta untuk belanja modal pada 1T23. Menyusul peletakan batu pertama untuk Proyek Morowali pada Februari 2023, Perseroan dan mitra terus melaksanakan pekerjaan di lapangan, baik di lokasi
tambang maupun di pabrik pengolahan. Sebagai bagian dari program sosial dan strategi ketenagakerjaan, Perseroan memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat di Kabupaten Morowali dan Pomalaa, untuk memberdayakan dan menyiapkan mereka agar memiliki kesempatan bekerja di proyek-proyek Vale.

“Kami memperkirakan akan mengeluarkan sebesar AS$132,2 juta untuk belanja modal keberlanjutan dan AS$585 juta untuk proyek pertumbuhan (baik tambang maupun penyertaan modal) sepanjang tahun 2023,” katanya.

Kas dan Setara Kas Perseroan pada 31 Maret 2023 adalah AS$717,3 juta, naik 13% dibandingkan dengan Kas dan Setara Kas pada 31 Desember 2022 sebesar AS$634,0 juta. PT Vale telah dan akan senantiasa berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.

Perseroan juga akan terus mengoptimalkan produksi pada triwulan-triwulan selanjutnya di tahun ini dan pada saat yang bersamaan berupaya meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasi tanpa mengorbankan nilai-nilai utama. “Keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai
kelestarian bumi dan komunitas kita.
Perseroan menghimbau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup, ” pungkasnya.

BACA JUGA :  Tinjau Proyek Sambalagi, Direktur PT Vale Tekankan Ruang Aman Bagi Pekerja