Konawe Selatan, Berikabar.co – Desa Ranoha Raya yang terletak di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu Kampung Bahari Nusantara. Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono menyempatkan untuk berkunjung di Desa Ranoha Raya, Rabu (14/12/2022).
Dalam kunjungannya, Ahmadi mengatakan bahwa Desa Ranoha Raya merupakan salah satu dari 68 Kampung Bahari Nusantara yang ada di Indonesia, dimana sejak awal terbentuk 2020 lalu, jumlahnya hanya 21 dan terus berkembang. Ia pun berharap agar Desa Ranoha Raya menjadi salah satu desa percontohan yang ada di Sultra.
“Kami berharap ini menjadi percontohan dan terus didorong untuk diangkat ke level nasional,” katanya.
Dengan kampung bahari yang saat ini ada di Desa Ranoha Raya, ia menginginkan adanya permbedayaan masyarakat dalam kemaritiman.
“Tujuan kami pokoknya pemberdayaan diharapkan masyarakat pun mempunyai kesadaran bela negara dalam konteks maritim, mungkin ada yang masuk atau lewat di daerahnya bersangkutan dengan kedaulatan, untuk sadar membantu kami,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan beberapa bidang yang mencakup dalam pembentukan Kampung Bahari Nusantara yakni bidang ekonomi, pendidikan, pariwisata dan kesehatan.
“Bidang ekonomi, semampu mungkin apa yang bisa kita sinergikan di kampung-kampung lalu Bidang pendidikan, bagaimana kita mampu memicu masyarakat untuk sadar pendidikan, selanjutnya
Bidang pariwisata bagaimana biota laut kalau kita galih sangat potensial yang berkembang saat ini wisata mangrove lagi trend,” jelasnya.
Letkol Laut (P) Abdul Kadir Mulku Zahari selaku Komandan Pangkalan TNI AL atau Danlanal Kendari menuturkan bahwa Kampung Bahari Nusantara merupakan program berkelanjutan untuk mendukung visi pemerintah pusat.
“Ini merupakan upaya kita untuk mendukung upaya pemerintah bpusat dalam membangun negara melalui pesisir,” katanya.
Ia menuturkan bahwa terpilihnya Lanal Kendari karena melihat potensi hutan mangrove. “Melihat potensi yang dapat dikembangkan yakni potensi hutan mangrove dan potensi kekuatan lainnya yang bisa dijadikan sarana perekenomian dan bisa menunjang tingkat pendapatan masyarakat. Desa ini bisa menjadi desa percontohan di Sultra maupun di Indonesoa sehingga bisa diaplikasikan,” tutupnya.
Dalam kesempatan itu, ratusan paket sembako juga diberikan kepada masyarakat juga material untuk pembangunan masjid serta TV 55 inci sebanyak dua unit.