Baubau, Berikabar.id – Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 Kemenparekraf kali ini mengunjungi salah satu finalis yang masuk 50 besar. Para juri serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi Desa Wisata Limbo Wolio. Desa Wisata ini masuk menjadi nominasi dari 50 peserta terbaik yang berhasil diseleksi dari para juri, dimana sebelumnya Menteri Sandiaga Uno juga sudah mengunjungi 3 desa wisata lainnya yang juga masuk dalam 50 besar yaitu desa wisata Keris Sumenep, desa wisata kampung tua bakau serip Batam dan desa wisata Kubah Basiri Banjarmasin.
Selama berkeliling di desa wisata Limbo Wolio, Sandiaga Uno terpukau dengan keindahan benteng Wolio Buton dan sejarahnya. Ia pun meminta seluruh pihak untuk melestarikan benteng agar terus menjadi ikon kota Bau Bau.
“Benteng Wolio Buton merupakan ikon kota dan itu harus di jaga dan dilestarikan. Untuk melestarikan itu memang harus melibatkan seluruh unsur masyarakat dan pemerintah,” ucapnya.
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa keausan batu-batu pada benteng Wolio Buton pasti akan susut, sehingga musti ada konservasi demi keberlangsungan benteng ini. Untuk itu ia pun berkomitmen untuk menjaga aspek keberlanjutan benteng wolio sebagai ikon Kota Bau Bau dengan melibatkan banyak pihak.
“Sehingga benteng terluas di dunia ini bisa terus dinikmati anak-cucu sampai ratusan tahun ke depan,” katanya.
Selain kegagahan benteng, Sandiaga juga tertarik dengan sistem demokrasi yang diterapkan Kesultanan Buton sejak 1610 silam. Menurutnya proses pemilihan pemimpin yang dianut Indonesia saat ini sudah lebih dulu diterapkan Kesultanan Buton masa lampau.
“Menariknya, Pemilihan pemimpin di Kesultanan Buton dulu dipilih secara demokrasi, jika cakap diteruskan jika seandainya tidak cakap akan dievaluasi,” ujarnya.
Kegiatan visitasi ke desa wisata Lombo Wolio, diawali ketika menteri tiba di Benteng Keraton Buton disambut tarian Galangi. Wali Kota Baubau bersama Sultan Budaya, Forkopimda, Sekda Ketua DPRD dan Ketua Pokdarwis serta Lurah Melai mengajak Menteri dan rombongan Menparekraf mendengarkan pemaparan dari Ketua Pokdarwis dan Lurah Melai tentang potensi desa dalam 7 kategori.
Menteri dan rombongan kemudian melihat dan mencoba permainan tradisional Lojo melawan Wali Kota Bau Bau. Menteri lalu melakukan ziarah ke Makam Sultan Murhum dengan prosesi santiago kemudian lanjut mengunjungi situs batu popaua, melihat jangkar peninggalan VOC dan masjid Agung Keraton Buton, mengunjungi sovenir, kuliner dan fashion di area dekat masjid.
Harlina