Baubau, Berikabar.id – La Hinu (58) seorang guru mata pelajaran PKN SMPN 1 Baubau diduga meninggal usai mendapatkan vaksin dengan nama coronavac pada tanggal 20 Mei 2021. Hal tersebut diungkapkan anak sulung dari almarhum, Rahmat Hidayat (35), Sabtu (22/5/2021).
“Sebelum divaksin itu bapa sehat-sehat saja, kami juga pihak keluarga sudah wanti-wanti kepada bapa bahwa beliau tidak bisa divaksin karena ada riwayat penyakit diabetes yang diderita kurang lebih 20 tahun,” bebernya.
Ia menceritakan, pada Kamis itu almarhum berangkat ke sekolah sebelum pukul 08.00 WITa, namun pihak keluarga yakin jika almarhum tidak akan divaksin karena punya riwayat diabetes. Pihak keluarga juga menyayangkan tindakan dari tim yang melakukan vaksin, padahal almarhum La Hinu sudah memberitahukan jika ia menderita dan rutin melakukan kontrol diabetes.
“Yang vaksin itu tim dari Puskesmas Wolio, alasannya itu mereka vaksin karena sudah diskrining dan gula darahnya normal, lalu ada juga penerima vaksin sebelumnya yang menderita diabetes sama seperti riwayat bapa saya tapi tidak ada masalah, sehingga bapa saya divaksin,” katanya.
Pihak keluarga juga sangat menyayangkan karena Jubir Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman merupakan dokter tempat almarhum La Hinu melakukan kontrol selama ini. “Tahun 2019 sampai 2020 itu bapak saya kontrol sama dr Lukman, nanti setelah beliau jadi kelapa Rumah Sakit Baubau, baru bapa saya kontrol di dokter lain. Kami sayangkan kenapa pasien punya riwayat diabetes tapi diloloskan untuk divaksin,” sesalnya.
Ia juga menegaskan beredarnya rumor bahwa almarhum La Hinu meninggal karena asma akut, padahal almarhum sama sekali tidak memiliki riwayat asma.
“Pihak keluarga menolak pernyataan tim covid yang menyatakaan pasien punya riwayat asma akut,” tegasnya.
Sayangnya, Jubir Satgas Covid-19 Baubau, dr Lukman, belum memberikan respon atas meninggalnya almarhum La Hinu usai disuntik vaksin.
Sitti Harlina