Tahan Lama, Buah Naga RI Bakal Rajai Pasar China

oleh -89 Dilihat

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menggelar kegiatan penjajakan kesepakatan dagang (business matching) secara virtual untuk mendorong percepatan penetrasi produk potensial buah naga ke pasar China.

Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, kegiatan ini sangat diperlukan terutama untuk menghadapi gejolak perekonomian akibat pandemi virus Corona (COVID-19).

“Memulihkan ekonomi dan meningkatkan ekspor terutama dalam masa pandemi saat ini merupakan pekerjaan besar sehingga sinergi berbagai pihak mutlak diperlukan. Strategi masing-masing lembaga/kementerian akan berkontribusi mengantarkan produk potensial Indonesia dipasarkan di luar negeri,” ujar Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (8/8/2020).

Dalam kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Kasan mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memperluas pemasaran produk buah-buahan tropis Indonesia, selain salak, manggis, kelengkeng, dan pisang.

“Pemerintah Indonesia mengharapkan ke depannya akan lebih banyak lagi buah tropis Indonesia yang dapat masuk ke pasar China, seperti nanas dan durian. Diharapkan, kinerja ekspor Indonesia ke China juga akan terdorong terus positif,” jelas Kasan.

Dalam business matching virtual ini, hadir lima eksportir buah naga Indonesia yang telah teregistrasi di China, enam eksportir yang akan diregistrasi, dan perusahaan lainnya. Mereka dipertemukan dengan 26 importir anggota China Agricultural Wholesale Markets Association (CAWA).

Di hadapan para importir anggota CAWA, eksportir dan perusahaan Indonesia memaparkan keunggulan buah naga Indonesia seperti rasa yang manis, daya tahan yang lama, serta memiliki masa panen yang berbeda dengan China. Kegiatan virtual ini membuahkan potensi penandatanganan kesepahaman antara 3 eksportir dan importir, yang akan ditindaklanjuti lebih jauh dengan komunikasi antara kedua belah pihak.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor produk nonmigas Indonesia ke China selama periode Januari-Juni 2020 tercatat US$ 12,82 miliar atau meningkat 11,9% dibandingkan periode Januari-Juni 2019 yang sebesar US$ 11,46 miliar.

BACA JUGA :  Long Weekend Murah di PlazaInn Kendari Aja

Sementara itu, permintaan dunia terhadap buah naga selama periode 2015–2019 tumbuh positif sebesar 7,51%, dari US$ 2,84 miliar pada 2015, menjadi US$ 3,67 miliar pada 2019.

Ekspor produk buah naga Indonesia ke dunia terus meningkat setiap tahunnya dengan tren positif sebesar 12,91% dalam lima tahun terakhir dari US$ 145 ribu pada 2015 menjadi US$ 208 ribu pada 2019. Meningkatnya konsumsi buah naga di dunia salah satunya karena banyak komunitas Asia dan diaspora Indonesia dan China di seluruh dunia yang konsisten mengonsumsi makanan dan bahan makanan asal negaranya masing-masing, serta mempromosikan kuliner dan makanan tersebut kepada masyarakat setempat di tiap negara.


Source : detik finance