Kendari, Berikabar.co – Dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di halaman Kantor Wali Kota, Senin (6/10/2025). Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, jajaran Forkopimda, perwakilan instansi vertikal, pelaku UMKM, dan masyarakat.
Siska menegaskan komitmen Pemkot untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan bagi masyarakat, khususnya kelompok berpenghasilan rendah. Program GPM dan berbagai bantuan pangan menjadi solusi nyata untuk menstabilkan harga pokok.
“Inflasi seringkali dipicu oleh naik turunnya harga pangan. Karena itu, pemerintah harus hadir di setiap situasi untuk memastikan harga tetap stabil,” tegasnya.
Ia juga menyoroti perhatian pemerintah pusat terhadap masalah inflasi. “Karena ini menyangkut kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Kota Kendari menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Tenggara yang memiliki tingkat inflasi di bawah target nasional pada tahun 2025. Meskipun memiliki keterbatasan lahan pertanian, stabilitas harga pangan dapat terjaga berkat kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat.
Pemkot Kendari telah aktif melakukan intervensi harga melalui subsidi dan pelaksanaan GPM yang hingga saat ini sudah mencapai 78 kali. “Kalau harga naik, saya selalu instruksikan agar pemerintah hadir. Jangan sampai masyarakat kesulitan. Bila perlu, pemerintah mensubsidi agar masyarakat tetap bisa membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya,” tutur Siska.
Selain berhasil menjaga ketahanan pangan, data terbaru menunjukkan adanya perbaikan signifikan dalam kesejahteraan masyarakat. Angka kemiskinan di Kendari turun dari 4,23 persen (2024) menjadi 4,08 persen (2025), menempatkan kota ini sebagai wilayah dengan tingkat kemiskinan terendah di Kawasan Timur Indonesia. Pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan peningkatan dari 3 persen menjadi lebih dari 4 persen.
Pengendalian Inflasi Melalui Kios Pangan Modern
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, Abdul Rauf, menjelaskan bahwa GPM yang sudah dilakukan sebanyak 77 kali dibiayai dari APBD, kerja sama dengan Bank Indonesia, dan GPM Mandiri.
“Ini merupakan bagian sinergis dalam melakukan pengendalian inflasi daerah yang berbasis pangan dengan tujuan menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat yang berpenghasilan rendah,” bebernya.
Hingga kini, Kota Kendari telah membentuk 129 kios pangan modern yang menjual beras SPHP. Keberadaan kios-kios ini efektif membantu menurunkan harga beras di pasaran. Berdasarkan verifikasi Badan Pangan Nasional, Kota Kendari menempati posisi teratas di Sultra dan peringkat kedua nasional (setelah Kota Malang) dalam jumlah kios pangan terbanyak.