IstKomitmen PLN untuk terus menerangi rumah warga hingga ke daerah terpencil dibuktikan dengan menerangi 11 desa terpencil yang ada di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra). Adapun 11 desa di Kabupaten Kolaka Timur yang telah dilistriki PLN antara lain, Desa Porabua, Desa Siluwi, Desa Konawendepiha, Desa Ueesi, Desa Wesinggote, Desa Watumendonga, Desa Ahilulu, Desa Alaaha, Desa Likuwalanapo, Desa Tongauna, dan Desa Puurau.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Awaluddin Hafid mengatakan hadirnya listrik di sebelas desa di Kabupaten Kolaka Timur merupakan wujud kerjasama serta dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakat.
“Guna menyalurkan listrik ke desa-desa tersebut, PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sulawesi Tenggara membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 54,76 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 31,27 kms, serta 13 unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 650 kVA. Selain itu, untuk membangun jaringan lstrik PLN mengucurkan dana investasi sejumlah Rp. 18,56 Miliar,” katanya, Senin (14/2/2022).
Ia juga mengatakan bahwa untuk menghadirkan listrik ke daerah terpencil sangatlah menantang. Misalnya di Kolaka Timur, untuk sampai di Kecamatan Ueesi ditempuh dengan tujuh jam perjalanan dari Kota Kendari dengan jarak kurang lebih 100 km. “Petugas PLN harus melewati jalan yang cukup ekstrim, apalagi pada bulan tertentu pada saat musim hujan yang berkepanjangan. Beberapa akses jalan juga terputus oleh sungai, sehingga untuk memobilisasi material sampai ke lokasi petugas menyebrang sungai menggunakan rakit,” kata Awaluddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kolaka Timur, Muhammad Isha Benhur, menuturkan bahwa dengan hadirnya listrik di Kecamatan Ueesi, pihaknya berharap dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dari aspek pendidikan, perekonomian, dan aspek lainnya.
“Terima kasih kepada PLN yang sudah mewujudkan mimpi dengan membangun infrastruktur ketenagalistrikan untuk 11 desa dan kami bersyukur setelah sekian lama, akhirnya masyarakat sudah bisa menikmati listrik,” tandasnya.
Lifya