Kendari-Ilmuwan mengklaim, Orang yang memiliki bonding (ikatan emosional) yang kuat dengan hewan peliharaan mengalami lebih sedikit tekanan psikologi (stres) dalam masa-masa isolasi mandiri imbas Pandemi Covid-19.
“Kami juga menemukan bahwa dalam penelitian ini, kekuatan ikatan emosional dengan hewan peliharaan tidak berbeda secara statistik menurut spesies hewan, yang berarti bahwa orang-orang dalam sampel kami rata-rata merasa dekat secara emosional dengan hewan peliharaan mereka,” kata Dr Elena Ratschen, seorang penulis sekaligus ilmuwan kesehatan salah satu Universitas di New York.
Sebagian besar ilmuwan menilai hewan peliharaan adalah sumber dukungan yang cukup besar.
Meski begitu, tak dipungkiri ada lebih dari dua pertiga (68 persen) laporan atas kekhawatiran tentang bagaimana hewan mereka akan beradaptasi menghadapi perubahan drastis kehidupan di tengah Pandemi Covid-19.
Kekhawatiran tersebut, kata Elena, berkutat pada pembatasan akses ke perawatan dan fasilitas olahraga hewan, hingga siapa saja yang akan merawat hewan peliharaan mereka jika mereka jatuh sakit.
“Penting untuk memastikan bahwa pemilik hewan peliharaan mendapat dukungan yang tepat dalam merawat hewan peliharaan mereka selama pandemi,” ujar Elena, seperti dilansir dalam laman dailymail.uk.
Profesor Daniel Mills, ilmuwan University of Lincoln, mengatakan penelitian ini dianggapnya sangat penting melihat efek psikologis yang diakibatkan oleh tahapan isolasi mandiri selama pandemi berdampak besar bagi kesehatan seseorang.
“Penelitian yang berkembang yang menunjukkan hewan peliharaan membuat anda lebih sehat, lebih bugar dan tidak stres. Satu studi menemukan pemilik anjing atau kucinh, hidup lebih lama daripada orang yang tidak memiliki hewan peliharaan,” katanya.
“Mereka yang memiliki kedekatan emosional dengan anjing atau kucing, mampu meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi kesepian,”pungkasnya.
Source: Dailymail.uk
Editor: ER