Kondisi Ekonomi Sultra Triwulan II 2022 Terus Tumbuh Positif

oleh -106 Dilihat
Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya saat menjelaskan kondisi pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan II

Kendari, Berikabar.id Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Bincang Bareng Media (BBM) di salah satu rumah makan di Kota Kendari. Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan (KPw) BI Sultra, Doni Septadijaya membeberkan pertumbuhan ekonomi di Sultra yang terus membaik.

Dibeberkannya pada triwulan II 2022, kondisi perekonomian Sultra tumbuh sebesar 6,09 persen year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,07 persen (yoy).

kpu

“Pertumbuhan ekonomi kita pada triwulan kedua ini tumbuh positif dengan angka 6,09 persen dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tercatat sebesar 5,44 persen (yoy),” bebernya, Jumat (12/8/2022).

Doni mengatakan bahwa kondisi pertumbuhan ekonomi Sultra di triwulan kedua ini juga lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 yang tercatat sebesar 4,10 persen.

Berdasarkan data yang ada dari sisi penawaran, laju pertumbuhan terjadi pada LU industri pertanian, LU industri pengolahan, dan LU perdagangan seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat dan aktivitas pelaku usaha.

” Sejalan dengan hal tersebut, dari sisi penawaran hampir seluruh komponen mengalami peningkatan pertumbuhan. Kendati demikian, pertumbuhan lebih tinggi tertahan oleh kinerja konsumsi pemerintah yang mengalami kontraksi seiring dengan penurunan belanja pemerintah dan melambatnya pertumbuhan PMTB seiring dengan adanya kendala sistem,” katanya.

Ia pun menyinggung kinerja pertanian meningkat sejalan dengan peningkatan produksi (panen raya). Di sisi lain, terjadi peningkatan produksi ikan budidaya yang dapat menahan perlambatan kinerja LU Pertanian karena penurunan produksi ikan tangkap sesuai pola historisnya, di tengah diberlakukannya WPP 714 sebagai nursery ground.

Sementara sisi permintaan konsumsi RT meningkat dengan adanya peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat seiring semakin longgarnya pembatasan aktivitas masyarakat menjelang HBKN Idul Fitri ditengah berbagai bantuan pemerintah dan pertumbuhan konsumsi pemerintah mengalami penurunan seiring dengan penurunan belanja pemerintah ditengah penurunan pagu anggaran 2022. Realisasi anggaran juga diperkirakan berpotensi terhambat sehubungan dengan penggunaan sistem informasi baru.

BACA JUGA :  Dukung Transaksi Non Tunai, BI Sebut 80 Peserta UMKM Daftar Aplikasi Mobile

Harlina